Rabu, 17 Desember 2014

Suasana menjelang Lebaran di Magelang, Jawa Tengah.

Aku ngin bercerita tentang suasana menjelang lebaran di salah satu tempat di kabupaten Magelang . 
Lebaran tahun lalu (2014) aku bisa ikut merasakan keramaian "prepegan"(bahasa jawa) di pasar Tegalrejo Magelang Jawa Tengah. Tradisi "prepegan" ini memang sudah ada pada jaman dahulu di tempatku dan aku rasa tidak hanya di Magelang saja. Menjelang lebaran tiba tenytunya banyak sekali hal-hal yang perlu disiapkan. Dari baju lebaran sampai yang namanya kembang meja kalau kata orang jawa harus disiapkan seminggu sebelum lebaran bahkan bisa sebulan sampai dua bulan sebelum lebaran. Nah, titik puncaknya persiapan lebaran ada di kurang lebih 5 hari sebelum Idul Fitri tiba. Biasanya warga desa di kampungku atau warga yang di tinggal di kabupaten berbondong-bondong pergi ke tempat untuk memenuhi kebutuhan seperti pasar tradisional.

Aku bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta, lebaran tahun 2014 ini alhamdulillah aku bisa mengambil cuti lebih awal untuk ikut menyambut datangnya hari raya Idul Fitri bersama keluargaku. Selama perjalanan mudik aku merasakan nyaman dan tenang karena aku mudik bersama saudara mengendarai mobil pribadi meskipun mobil dikasih pinjam haha. Dari Jakarta malam, sampai Magelang malam juga . Perjalananku hampir 24 jam lebih tapi itu sudah termasuk istirahat di banyak tempat.

Sampai di kotaku tercinta yaitu Magelang aku sueneng banget, tak lupa mengucap syukur dapat berkumpul dengan keluarga. Karena lebaran masih kurang 3 hari, aku bisa jalan-jalan ke kota Magelang, menikmati indahnya alun-alun Magelang dan tempat lainnya. Dalam tiga hari itu, ada satu hari tepatnya lebaran H-1 aku ikut menemani kakak pergi ke pasar tradisional. Suasananya ramai sekali dan aku sempat mengambil banyak foto di pasar tersebut yaitu pasar Tegalrejo Magelang yang terkenal dengan para santri yang "mondok" di Tegalrejo. Sementara kakak dan adikku serta keponakan sibuk berbelanja beragai kebutuhan dan menawar ini itu.

Dari sampai dan pulang dari pasar, aku tak henti mengabadikan gambar orang maupun tempat di pasar Tegalrejo,Magelang Jawa Tengah. Meskipun saat itu berdesak-desakkan dengan pengunjung lainnya, tak membuatku meneyesal ataupun kapok. Justru aku malah senang dapat merasakan keramainya pasar menjelang lebaran.

Berbicara mengenai foto yang aku abadikan di pasar Tegalrejo, banyak sekali objek menarik yang dapat aku abadikan meski hanya dengan kamera hp biasa. Aku senang ketika melihat orang berjualan "kembang"(bahasa jawa) untuk "nyekar" (bahasa jawa) ke makam almarhum keluarga dan saudara, melihat para pembuat ketupat dengan daun kelapa yang masih muda dan saat melihat kakak,adik serta ponakan ikut memilih ayam potong yang akan dibeli dan disembelih sendiri di tumah. Pasar tradisional bagiku tempat belanja yang nyaman dan menyenangkan karena banyak penjual-penjual dan pembeli yang ramah.

Lebih dari 2 jam belanja sambil berdesak-desakkan, akhirnya kakak, adik dan keponakanku selesai belanja. Akhirnya kami memutuskan untuk segera pulang. Saat itu masih dalam keadaan puasa, jadi kami tidak membeli oleh2. Sampai di rumah kami istirahat melepas lelah dan sorenya memasak menyiapkan makanan untuk berbuka dan lainnya.

Lebaran tiba...Hari besar yang ditunggu-tunggu bersama pun dimulai. Dan aku sudah siap menyambut serta merayakan hari Raya Idulfitri tahun 2014 bersama keluarga, saudara, sahabat, tetanggal dan lainnya.

Kembali ke cerita hari-hari menjelang lebaran..Banyak sekali foto-foto menjelang lebaran yang aku simpan yang akan membuatku tertawa atau bahkan menangis kalau aku ingat waktu begitu cepat berlalu dan aku lama tdak di kampung halaman sendiri. Alhamdulillah dari kerjaan ada waktu cuti. Sehingga waktu tersebut dapat aku gunakan unuk mudik ke kampung halaman untuk berjumpa, berbagi dan membuat cerita dengan keluarga, sahabat serta teman-teman.

Jakarta memang kota yang sangatlah megah. Namun aku bangga bisa punya kota kecil yang sejuk,indah damai dan banyak cerita kecilku di situ yaitu kota Magelang. Meski aku tinggal di kabupaten aku tetap bangga menjadi warga Magelang. Kelebihannya aku bisa merasakan suasana di kota maupun di kabupaten Magelang.

Aku pulang karena merantau. Aku pulang karena punya kampung halaman. Bisa berada di tempat-tempat berbeda bagiku itu adalah anugerah yang sangat indah. Namun aku sadar sejauh manapun aku pergi ke tempat lain, aku pasti akan kangen pulang ke Magelang. Terlalu banyak kenanganku di Magelang. I love my family and I LOVE MGL.